pasang iklan

Kapolda Papua: Presiden Bersedia Bertemu Eks KKB yang Sadar NKRI

JAGAPAPUA.COM - Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyampaikan Presiden Joko Widodo menyatakan bersedia untuk bertemu eks anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang telah kembali ke pangkuan ibu pertiwi.

Menurut Fakhiri, Presiden hanya ingin bertemu dengan eks KKB yang memang benar-benar telah menyadari dan menyatu dengan NKRI, anggota KKB yang telah berhenti dan tidak mengulangi aksi teror bersenjata. Ia mengatakan, Presiden ingin merangkul KKB dan mengajak bersama-sama membangun daerah.

"Memang benar Presiden beberapa waktu lalu menyatakan bersedia menemui mantan KKB yang sudah sadar dan ingin bersama saudaranya membangun daerah," ujar Kapolda seperti dilansir dari Antara, Jumat (24/12/2021).

Fakhiri mengatakan, dibutuhkan dukungan dan peran para tokoh agama untuk mengajak para anggota KKB kembali sadar tentang NKRI dengan memberikan pemahaman agar tidak menebar teror dan mengganggu kamtibmas. Sebaliknya, anggota KKB diharapkan turut aktif bersama membangun Papua.

"Peran tokoh agama sangat penting karena kelompok yang belum sepaham dengan kita, bila terus didekati, saya yakin suatu saat mereka akan sadar, apalagi Polda Papua membuat terobosan dengan merekrut 2.000 bintara melalui Program Bintara Noken, yang dibiayai melalui Dana Otonomi Khusus," terang Fakhiri.

Ia menyampaikan, kehadiran Bintara Noken diharapkan menjadi jembatan yang akan membuat keluarga anggota KKB yang selama ini masih berseberangan bersedia kembali ke pangkuan NKRI dan meletakkan senjatanya, sehingga masyarakat bisa menikmati hasil pembangunan.

Puluhan Anggota KKB di Kepulauan Yapen Kembali ke Pangkuan NKRI

Sebelumnya, puluhan anggota KKB Kampung Ambaidiru Distrik Kosiwo melalui Polres Yapen menyerahkan diri untuk kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dr. Dedi Prasetyo, M.Hum., M.Si., M.M. menjelaskan, TNI-Polri mempunyai komitmen yang tinggi untuk menjaga wilayah NKRI, dimana masyarakat Yapen telah dianggap sebagai bagian dari keluarga kami TNI-Polri termasuk juga pemerintah daerah yang tidak tinggal diam.

“Maka dari itu pasca-kita melaksanakan kegiatan penegakan hukum kemarin, kita terus melakukan upaya penegakan secara persuasif dan humanis untuk memberikan pemahaman serta meyakinkan saudara-saudaraku semuanya bahwa aparat TNI-Polri yang ada di Kepulauan Yapen ini bukan sebagai musuh tapi sebagai keluarga,” kata Kadiv Humas, kepada wartawan, Minggu (19/12/2021).

Menurut Kadiv Humas, pihaknya hadir untuk membantu Pemerintah Daerah dalam membangun Kepulauan Yapen dan membantu percepatan kesejahteraan untuk bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat dari sisi pendidikan dan dari sisi kesehatan.

“Papua dari dulu adalah Indonesia, Indonesia adalah Papua jadi sudah tidak ada lagi perjuangan-perjuangan yang di luar, tidak ada lagi yang namanya perjuangan mengatasnamakan Papua Merdeka atau west Papua, Papua Barat,” ucapnya. (UWR)

Share This Article

Related Articles

Comments (82)

Leave a Comment

Liputan Video

Video Lainnya

Daftar

Gallery