pasang iklan

Berikut Kronologi Kasus Ibu Gantung Diri dan 2 Anaknya Meninggal

MANOKWARI, JAGAPAPUA.COM - Polres Manokwari mengadakan press release terkait kasus seorang ibu rumah tangga yang gantung diri dan menenggelamkan kedua anaknya di Pantai BLK Sanggeng Manokwari, Senin (21/2/2022).

Kapolres Manokwari AKPB Parasian Herman Gultom mengungkapkan pihak kepolisian telah melakukan evakuasi jenazah korban RH (41). Menurutnya, sebelum RH menggantung diri, ia terlebih dahulu menenggelamkan kedua anaknya yang berinisial PF dan AS.

“Setelah Polres Manokwari melakukan evakuasi dan olah TKP, kemudian melakukan langkah-langkah atau proses permintaan visum et repertum atau visum luar terhadap jenazah-jenazah tersebut. Sambil menunggu, kami sudah melakukan tindakan-tindakan kepolisian lainnya berupa menerima laporan untuk melakukan langkah-langkah pemeriksaan terkait saksi-saksi,” ujarnya.

Herman mengatakan dari kejadian tersebut, Polisi sudah memeriksa 9 orang saksi untuk dimintai keterangan. Hasilnya, dapat disimpulkan bahwa kronologi kejadian bermula saat RH meninggalkan rumah dan menenggelamkan kedua anaknya. Korban kemudian bunuh diri.

“Menurut keterangan suami korban yang berinisial JM, sudah dua hari tidak ada kecocokan dalam rumah tangga hingga tanggal 19 Februari 2022 suami meninggalkan rumah. Pada Senin (21/2/2022) pukul 02.00 WIT malam hari, ibu korban membangunkan anak korban yang lebih tua yang berinisial MR untuk ikut bersama-sama dengan korban tetapi anak korban MR yang lebih tua tidak mau ikut dengan korban,” ujarnya.

“Korban melakukan pemukulan terhadap anaknya MR dan korban menunggu hingga MR tidur, sekitar pukul 4.00 WIT subuh, korban langsung mengunci MR di kamarnya,” sambungnya.

Selanjutnya, pengakuan saksi yakni tetangga korban, RH meminta kunci  motor dari tetangga korban sekitar pukul 04.00 WIT untuk keluar dengan kedua anak korban. Namun saksi tidak melihat korban keluar rumah ke arah mana.

“Di pukul 07.00 WIT pagi ada seorang saksi yang tidak mau menyebut namanya melihat korban bersama dua anaknya sudah berkeliling di sekitar TKP. Setelah mendengar kejadian gantung diri oleh ibu korban dan kedua anak korban ditenggelamkan, sekitar pukul 09.30 WIT baru saksi mengetahui ibu korban sudah gantung diri,” jelasnya.

Sementara itu, suami korban mengatakan sekitar pukul 07.00 WIT, ia dan istrinya sempat berkomunikasi lewat telepon dan korban menanyakan apakah suaminya tidak ingin kembali pulang ke rumah.

“Namun suami korban tidak mau pulang ke rumah dan suami korban mengatakan kepada korban, bawa anak-anak saja ke jalan Sowi dimana tempat suami korban tinggal. Korban kembali  mengatakan kepada suami, jikalau dari Bank datang untuk menandatangani kredit, tolong ditandatangani,” katanya.

“Suami korban kembali mengatakan untuk tanda tangan, ia akan tandatangani. Namun untuk pulang tidak. Korban kembali mengatakan kalau tidak pulang saya akan membunuh anak-anak dan saya mengantung diri, dan telepon ditutup. Setelah pukul 09.30 WIT ada penemuan mayat korban telah gantung diri,” sambungnya.

Ia menambahkan, Polres Manokwari kemudian memeriksa kesesuaian alat komunikasi dan melakukan visum et repertum, didapatkan hasil bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di luar gantung diri. Namun untuk tanda-tanda seseorang menggantung diri berupa lidah terkulur, tempat mayat, tempat bekas tali di leher, dari keseluruhan pemeriksaan saksi maupun bukti-bukti lain patut diduga dan disimpulkan saat ini bahwa korban menghilangkan nyawa sendiri dengan cara mengantungkan diri.

“Korban menenggelamkan kedua anak korban di laut dan korban langsung melakukan bunuh diri,” tutupnya. (Rolly)

Share This Article

Related Articles

Comments (81)

Leave a Comment

Liputan Video

Video Lainnya

Daftar

Gallery