Hari Ini Genap 165 Tahun Injil Masuk Papua, Ini Pesan dan Harapan Putera Papua, Yorrys Raweyai
- by Redaksi
- Feb 05, 2020 12:04 pm
- 699 views
JAKARTA, JAGAPAPUA.COM – Hari ini, 5 Frebuari 2020, tepat 165 tahun masyarakat Papua memperingati “Injil Masuk Tanah Papua” oleh dua Zendeling (Penginjil) asal Jerman, Carl Willem Ottow dan Johan Gottlob Geissler di bibir pantai pasir putih Pulau Mansinam, Papua.
Peristiwa iman ini terjadi persis pukul 06.00 waktu papua, di saat fajar pagi menyingsing di ufuk Timur pulau Cenderawasih itu. Berkat dua misionaris asal Jerman itu, dunia Papua menjadi terang dan berkat. Mereka telah mendengarkan kabar sukacita, pesan-pesan iman dari Tuhan dari gelap menjadi terang.
Banyak sudah kisah-kisah hidup yang telah ‘terliterasikan’ kepada anak cucu Adam di negeri emas, di ufuk Timur Indonesia (Papua). Benih-benih yang ditaburkan oleh dua pekerja kebun Tuhan, Carl Willem Ottow dan Johan Gottlob Geissler kini telah tumbuh dan berbuah subur di Tanah subur negeri Papua.
Kini, Injil telah menerangi dunia Tanah Papua selama 165 tahun dan akan hidup untuk selama-lamanya. Lantas, bagaimana harapan untuk menghadapi tantangan ke depan bagi generasi Papua ke depan? Terlebih di zaman yang serba canggih seiring berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi bagi generasi muda di tanah Papua?
Bagaimana peran tokoh-tokoh agama, tokoh-tokoh Gereja untuk mengedukasi semangat dan pesan-pesan Injil, pesan-pesan religius bagi masa depan Papua? Berikut adalah Pesan dan harapan dari salah satu putera Papua,Anggota DPD RI asal daerah pemilihan Papua, Yorrys Raweyai pada peringatan 165 tahun Injil masuk Papua.
“Pertama-tama saya ingin menyampaikan selamat merayakan Peringatan 165 tahun Injil masuk di tanah Papua. Terang bagi orang Papua yang dimotori oleh dua misionaris asal Jerman,Carl Willem Ottow dan Johan Gottlob Geissler pada 5 Frebuari 1855 silam,” kata Yorrys ditemui di kantornya Gedung DPD RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, hari ini.
Lanjut Yorrys, bahwa proses 165 tahun ini cukup panjang dan melihat bagaimana mereka menghadapi berbagai macam tantangan sampai kehilangan jiwa, yang dimana pada saat itu masyarakat Papua betul dalam keadaan yang hidup pada zamannya, masih kanibalisme masih nomaden.
“Karena itu, pendekatan-pendekatan religius itulah kita bisa lihat manusia Papua terutama di masyarakat pesisir yang sudah mulai mengenal peradaban. Situasi yang lebih baik dari semuanya. nah, untuk memaknai itu kedepannya bagaimana supaya tokoh-tokoh Gereja di seluruh tanah Papua mesti memaknai tentang substansi daripada masuknya Injil di tanah Papua yang membawa terang buat masyarakat di Papua itu sendiri,” ujarnya.
Ada dua hal yang disampaikan oleh Carl Willem Ottow dan Johan Gottlob Geissler saat pertama menginjakkan kakinya di pulau Mansinam, Papua itu.
“Pertama, mereka berlutut, mencium tanah Papua dan berdoa kepada Tuhan, dengan menginjakkan kak, semua persoalan peperangan, permusuhan sesama suku di situ dia bisa menyelesaikan itu dengan damai.”
Kedua, pesannya adalah barangsiapa yang bekerja dengan jujur di dalam nama Tuhan, maka ia akan mendapatkan tanda heran, langkah yang satu ke tanah heran lain. Pesan itu sangat substantif sekali .
“Jadi, mudah-mudahan ke depan terutama generasi baru yang di Papua ini bisa memaknai Injil sebagai inspirasi untuk menjaga tanah Papua, Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam konteks religius sebagaiman kita yakini, dan kita pahami secara bersama-sama,” imbuh Yorrys, Ketua Komite II DPD RI itu.
selain itu, kata Yorrys, satu hal yang perlu menjadi bahan renungan bagi tokoh-tokoh Gereja, masyarakat di sana terutama melakukan edukasi terhadap berbagai macam persoalan.
Persoalannya bukan hanya narkoba, tapi masalah-masalah yang terpapar radikalisme dan lain sebagainya. Nah, bagaimana tokoh-tokoh agama, gereja, masyarakat untuk menyelamatkan generasi orang-orang Papua itu sendiri.
“Kita harapkan, peran-peran tokoh-tokoh gereja hamba-hamba Tuhan di situ jadi jangan orientasi kepada membangun gereja , tetapi bagaimana tokoh-tokoh gereja di sana itu mampu untuk membangun domba-domba, jiwa-jiwa masyarakat Papua itu sendiri,” tutupnya berharap. (JP/Desse).
Related Articles
Comments (1)
-
uodesxvn
Dear immortals, I need some inspiration to create https://www.wowtot.com
Share This Article