pasang iklan

Dinas Kesehatan Papua Barat Prioritaskan OAP Seleksi Tenaga Kontrak Kesehatan

MANOKWARI, JAGAPAPUA.COM – Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat merekrut Tenaga Kontrak Kesehatan yang akan ditempatkan pada  19 Puskesmas di 11 kabupaten se-Papua Barat.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan (Kabid SDM) Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, Petrus Hoisyo, S.Sos. Program tersebut merupakan kebijakan Gubernur Papua Barat yang ditindaklanjuti Dinkes Papua Barat.

Dikatakan Hoisyo, penerimaan tenaga kesehatan kontrak melalui Program Papua Barat Sehat angkatan pertama pada tahun 2019, kemudian angkatan kedua dimulai pada Januari 2020.

Tenaga Kesehatan Kontrak yang diterima pada tahun lalu sebanyak 54 orang, namun kali ini meningkat menjadi 103. Dimana prioritas pada seleksi ini kepada tenaga kesehatan Orang Asli Papua (OAP).

Program Papua Barat sehat ini, lanjut Hoisyo, telah merekrut 7 tenaga profesional kesehatan, di antaranya seperti tenaga Dokter gigi, apoteker, perawat, medis, tenaga gizi, tenaga kesehatan lingkungan, dan tenaga kesehatan masyarakat.

Dalam perekrutan itu sendiri, Dinkes tetap memprioritaskan orang asli Papua (OAP). Meski saat pembukaan jumlah OAP banyak yang berminat, namun setelah seleksi berkas administrasi banyak yang dinyatakan gugur.

“Misalnya syarat surat tanda akreditasi, sebab tenaga kesehatan berhadapan langsung dengan masyarakat di Puskesmas yang berada di daerah terpencil, maka harus diseleksi betul. Kemudian mereka yang harus berpengalaman kerja dibidang kesehatan” ungkap Hoisyo, Selasa (28/1).

Di sisi lain kata dia, tenaga kesehatan meskipun sudah mendapat ijazah tetapi kalau belum berkompetensi, maka menjadi kendala juga. Dijelaskan Hoisyo bahwa tahun 2019, Dinkes rekrut tenaga kesehatan untuk 9 Puskemas yang tersebar di kabupaten Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, Tambrauw dan Kaimana.

Sedangkan tahun ini, kembali Dinkes rekrut tenaga kesehatan kontrak untuk 11 kabupaten diluar dari kabupaten Manokwari dan Kota Sorong yang tidak mendapat kuota tersebut.

“Jadi dari 11 kabupaten ini tenaga kesehatan ini akan disebar khusus ke 19 Puskesmas yang berada di daerah terpencil. Artinya kalau tahun 2019 lalu kita rekrut 55 tenaga kesehatan kontrak tanpa tenaga dokter, namun 1 orang dinyatakan tidak lulus sehingga hanya 54 orang. Sedangkan tahun ini peminat pendaftar sangat banyak sampai diatas 400 orang,” ungkap Hoisyo.

Para peserta ini, kata Hoisyo, akan perebutkan kuota 103 tenaga kesehatan namun karena peminat pelamar banyak, maka sedang dilakukan tahapan seleksi.

“Sekarang peserta sedang mengikuti tahapan seleksi wawancara dan masih ada beberapa tahapan selanjutnya” katanya dia.

Khusus bagi peserta perempuan diwajibkan mengikuti tes kehamilan. Alasan itu dilakukan panitia agar setelah peserta yang dinyatakan lulus, khususnya perempuan harus menjalankan tugas utama pelayanan masyarakat di daerah terpencil.

“Kita harus menjamin tenaga kesehatan perempuan harus bekerja maksimal, sehingga peserta dari awal harus dites kehamilan, sebab peserta ini akan mengikuti pelatihan fisik dan materi kebangsaan di Kodam XVIII Kasuari Papua Barat” ujar dia.

Tenaga kesehatan kontrak Papua Barat ini, tambah Hoisyo, akan dibiayai langsung dengan APBD Provinsi Papua Barat melalui dana Otsus. Dimana untuk tenaga dokter sendiri setidaknya harus dibiayai sebesar Rp 10 miliar selama satu tahun, belum termasuk dengan tenaga kesehatan lainnya.

“karena ini adalah kebijakan Gubernur demi Papua Barat sehat, maka sudah dilaksanakan dua kali dan semoga kedepan program didukung semua pihak” tandas Hoisyo.

Dia mengutarakan bahwa program Papua Barat sehat ini merupakan program yang diadopsi langsung dari Kementerian Kesehatan untuk diterapkan di Papua Barat. (JP/WP)

Share This Article

Related Articles

Comments (1)

  • JosephHof

    http://withoutprescription.guru/# prescription without a doctor's prescription

Leave a Comment

Liputan Video

Video Lainnya

Daftar

Gallery